Prosedur Transaksi Negosiasi Saham

Setiap sekuritas memiliki prosedur transaksi negosiasi saham yang berbeda, berikut Prosedur Transaksi Negosiasi Saham secara umum:

1. Harus memiliki lawan transaksi
   Untuk melakukan transaksi negosiasi saham di pasar negosiasi, Anda harus sudah memiliki pihak lain yang akan berhadapan dengan Anda. Dengan kata lain, transaksi hanya bisa terjadi jika ada pembeli yang ingin membeli dan penjual yang ingin menjual.
   Transaksi di pasar negosiasi tidak bisa dilakukan secara terbuka seperti di pasar reguler. Anda dan pihak lawan (pembeli atau penjual) harus saling sepakat terlebih dahulu, barulah transaksi bisa dicatatkan.
   Pasar negosiasi hanya digunakan untuk mencatatkan transaksi yang sudah disepakati antara dua belah pihak. Tidak ada proses penawaran harga secara umum, melainkan hanya pencatatan kesepakatan yang sudah dibuat antara penjual dan pembeli.
2. Mengisi formulir transaksi negosiasi saham
   Untuk melakukan negosiasi saham, Anda perlu mengisi formulir khusus (formulir transaksi negosiasi saham) dan mengirimkannya melalui email ke pihak sekuritas.
   Anda bisa menghubungi customer service dari sekuritas Anda untuk mendapatkan formulir tersebut dan mengetahui informasi lebih lanjut.
3. Pastikan metode penyelesaian yang dipilih VP (Versus Payment).
4. Transaksi negosiasi saham dengan sekuritas yang berbeda wajib menginfokan kontak dealer pribadi (WhatsApp) sekuritas lawan untuk koordinasi.
5. Jika melakukan transaksi negosiasi saham dengan jumlah kurang dari 1 lot (odd lot) melalui pasar negosiasi, maka setiap transaksi jual dan beli saham dari emiten yang sama akan dikenakan biaya sebesar Rp22.000. Biaya ini dibebankan kepada masing-masing pihak, baik pembeli maupun penjual, oleh sistem C-Best milik KSEI.
6. Kemungkinan akan dilakukan konfirmasi melalui telepon oleh sekuritas masing-masing untuk transaksi negosiasi saham.